Jumat, 10 September 2010
Sabtu, 28 Agustus 2010
Terlambat
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,
” Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, ” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, ” Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?”
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.
Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
**********
Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
” Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..
Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, ” kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?”
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
Istrimu,
Rima”
Di surat yang lain,
“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……”
Disurat yang kesekian,
“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..”
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini…
“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
” Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……” Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.
Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?
Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.
Senin, 26 Juli 2010
LDKS!!
LDKS Hari Ke-1
Tanggal 23 Juli 2010
Kami berkumpul di SMAN 2 kira-kira pukul setengah 7 pagi, kami dikumpukan di lapangan karet dan mendengarkan penguman sampai jam setengah 8 pagi kami menghentikan pengumuman karena truk yang akan membawa kami ke cikole sudah datang, kamipun berbaris untuk memasuki truk tersebut, truk di bagi sesuai kelas masing-masing diperjalan kami bercanda dan juga kedinginan tak lama kira-kira 1 jam kemudian kami sampai di cikole, udara di sana sangat segar dan nyaman. Pertama-tama kami dikumpulkan di lapangan tempat kami menjalani LDKS. Di sana kami menunggu untuk dibagi kelompok yang akan menjadi teman sekamar kami saat menjalani LDKS tersebut. Setelah di bagi kelompok kami mengadakan PEMILU untuk memilih Bu Lurah dan Pa Lurah selama menjalani LDKS. Setelah selesai kami ke barak masing-masing yang sudah ditentukan melalui kelompok yang di bagi, saya menempati barak nomer 1 putri yang cukup nyaman dan bersih. Setelah itu kami bersiap untuk jalan kira-kira 2 KM dari tempat LDKS, tidak terasa karena kami bernyanyi dan berteriak yel-yel SMAN 2 saat jalan kaki ke sana, jalanannya menanjak dan membuat kaki pegal. Setelah sampai kami di beri makan siang nasi dus dan hanya di beri waktu makan hanya 5 menit. Setelah makan kami outbond dan bermain sesuai kelompok, setelah outbond kami kembali ke tempat LDKS dan mandi, airnya sangat dingin tapi terpaksa harus mandi karena tadi kami sudah panas-panasan dan kotor-kotoran. Setelah mandi kami sholat maghrib berjamaah kami berzikir dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh pemberi materi sampai waktunya untuk sholat isya, setelah sholat isya kami makan bersama dan mebelajari table manner dan diberi waktu makan malam hanya 5 menit. Setelah selesai makan kami bergegas kembali ke masjid untuk melanjutkan ESQ yang diberikan kira-kira sampai jam 11 malam.
LDKS Hari Ke-2
Tanggal 24 Juli 2010
Kami dibangunkan jam 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud dan sholat subuh, saya sangat mengantuk karena kurang tidur tapi karena harus bangun saya memaksakan diri dan sempat terlelap sebentar saat menunggu sholat subuh. Setelah sholat subuh kami olahraga gembira agar badan kami sedikit hangat dan tidak mengantuk. Selesai senam kami mandi dan ganti baju setelah itu kami dikumpulkan lagi di lapangan kami belajar PBB yang baik dan benar dari jam 8an pagi sampai jam 3 sore tapi kami tetap diberi makan pagi dan siang dengan waktu 5 menit. Kami belajar kompak dan sigap juga disiplin kami tidak dibentak hanya saja pelatih yang mengajari kami cukup tegas. Kami kembali dibuat kelompok untuk perlombaan PBB antar kelompok dan saya ditempatkan di kelompok 2 yang cukup kompak dan sigap. Walaupun kami tidak menang tapi itu pengalaman yang berharga karena kami belajar cara sikap sempurna yang benar, cara hormat, cara istirahat, dan sebagainya. Kira-kira pukul 5 kami kembali ke barak dan mandi sore setelah mandi sore kami berkumpul lagi di mesjid untuk melaksanakan sholat maghrib dan isya berjamaah. Setelah selesai kami diberikan materi namun tidak selama ESQ dan dikembalikan ke barak masing-masing, dibarak kami boleh beristirahat sebentar dan kembali di beri materi oleh dankom dan disurh mengisi kertas yang diberikan dankom kepada kami kira-kira sampai jam 10 malam dan kami pun tidur malam. Saya pindah ke tempat tidur teman saya karena saya merasa belumterlalu mengantuk dan ingin mengobrol jadi kami bercengkrama ber-4 di 2 tempat tidur yang disediakan. Setelah itu kami tertidur [ulas sampai jam 2 pagi dan pindah ke tempat tidur masing-masing di jadwal kami akan dibangunkan jam 3 pagi namun sedikit terlmabat menjadi jam 4 pagi.
LDKS Hari Ke-3
Tanggal 25 Juli 2010
Hari ini hari terakhir kami mengikuti kegiatan LDKS di cikole, pertama kami sholat tahajud dulu dan dilanjutkan sholat subuh dan saat pagi hari kami ke lapangan untuk mengikuti senam pagi, kali ini senamnya cukup menghibur karena instruktur senamnya sangat jenaka jadi kami menikmati senam pagi tersebut. Setelah selesai senam pagi kami kembali ke barak untuk mandi, packing, membereskan barak kami. Kira-kira pukul 8 kami keluar dari barak dan melanjutkan untuk sarapan di mesjid. Setelah selesai kami diberikan materi lagi tapi materi yang terkahir tidak mebosankan dan mengasyikkan. Kira-kira pukul 11 kami melakukan apel penutupan acara LDKS tersebut. Dan kamipun naik ke truk dan melanjutkan ke perjalanan pulang. Kira-Kira sampai di Bandung pukul setengah 1 siang dan badan kami pegal-pegal.
Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan saat LDKS walaupun terkadang ada juga yang membuat kesal. Tapi Alhamdulillah saya melaluinya dengan cukup baik, dan membawa sesuatu yang baik juga terhadap diri saya.
Selasa, 20 Juli 2010
hahahaha -____-
Senin, 19 Juli 2010
Sebuah beban
Jumat, 16 Juli 2010
Bapake
Senin, 12 Juli 2010
Puisi Pak BJ Habibie
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE
Minggu, 11 Juli 2010
SMP Negeri 2
Laksana gairah tresna
Mekar berbunga dan menyangga
Serentak maju ke muka
Kau siram tanah yang gersang
Dentangkan jantung pelajar
Kau tempuh karang penghalang
Berjuang, meradang dan menang
‘Kan kami jaga keagungannya
SMP Negeri 2
Kangen!
3 tahun aku lewatin masa-masa indah bersama kalian semua, canda tawa, senda gurau, berteriak, bersemangat, berkeringat, menangis, persahabatan dan kasih sayang
Aku yakin aku pasti merindukan suasana penuhnya kantin teh aat, garingnya pak koperasi, cerewetnya bude, ramahnya mang ade dan mang yadi, enaknya cireng teteh, nitip fotokopian ke pa nanang, salim ke pa dikdik dan coba nyuri perhatiannya, lari-lari kalo ketemu bu ndeu, liat cowo di razia sama pa heri, liat yang jatoh sakit karena kepanasan upacara, nyepet adik kelas yang belagu, olahraga sama pa heri, ributnya kelas waktu ga ada guru, ngantuk waktu pelajaran pa ujang, waspada pas pelajaran bu titik, cepet-cepet bikin tugas pagi-pagi, ngaji tapi tetep aja ribut, kesiangan dan dimarahin pa heri, mabal pelajaran, jajan pas pelajaran pa dadang dan aku yakin kalo semua aku tulis di sini mungkin ga bakalan selesai
Aku rindu kalian semua, ga terkecuali, semua anak smp 2 yang nakal-nakal, baik-baik-baik, gaul-gaul, pinter-pinter, konyol-konyol, aneh-aneh, semua dari kalian.
Kalian semua adalah yang terbaik ♥
With hug and smooch,
Caauum